Friday, October 10, 2008

Donat Mini



Bahan:
800 gr Tepung terigu protein tinggi (Cakra)
120 gr gula pasir
1/2 sdt baking powder
11 gr ragi instant (1 bks Fermipan)
4 buah telur
360 ml susu cair
100 gr mentega
1 sdt garam
Mentega, abon sapi, selai buah (any flavors will do), gula halus.
Cara:
  1. Campur tepung terigu, gula pasir, baking powder dan ragi instant. Aduk rata.
  2. Buat lubang di tengah adonan. Masukkan telur dan aduk adonan. Tuangi susu sedikit demi sedikit sambil terus mengadon. Uleni terus hingga kalis (+/- 30 menit).
  3. Masukkan mentega dan garam, terus uleni hingga elastis (+/- 15-20 menit).
  4. Tutup adonan dengan lap lembab. Biarkan 15 menit hingga mengembang.
  5. Bagi adonan menjadi masing-masing 20 gr. Bulatkan dan pipihkan jika suka. Taruh di atas loyang atau piring yang sudah ditaburi tepung terigu. Ingat, jangan taruh terlalu berdekatan agar tidak saling menempel saat proses pengembangan.
  6. Tutup adonan dengan lap lembab. Biarkan 30 menit hingga mengembang.
  7. Goreng dengan minyak yang sudah dipanaskan dengan api kecil. Tiriskan.
  8. Tusuk donat dengan sumpit. Isi dengan selai buah atau olesi dengan mentega lalu taburi abon. Sajikan.

Note:

  1. Kalis = tidak menempel/lengket di tangan dan mengkilat
  2. Untuk topping atau isi dalam, be creative.... Bisa pakai coklat yang dilelehkan, spikel, freah fruit. Just go crazy.. :)

Donat..oh..donat!!!

Dari kemaren-kemaren penasaran banget pengen bikin donat mini. Kayaknya kok enak dan tidak enek (rhyming kan....). Browsing resep, dikomporin orang kantor, beli bahan...akhirnya hari ini semangat bikin donat. Pertamanya rencana mau bikin donat kentang. Acara dimulai dengan pilih kentang, timbang-timbang, rebus, dihalusin. Hmm, kok dikit yah? Coba ditimbang. Alamak....kok kurang dari resep yang diharuskan. Duh, kalo cuma ngerebus kentang 1 biji lagi males banget. Akhirnya ganti haluan, bikin donatnya gak usah pake kentang. Campur semua bahan, terus semua jurus mengadon dan mengulen dikeluarin. Mulai dari jurus pijat suami, creambath, cuci baju sampe ala tukang bikin mie dikeluarin. Duh, mulai pegal en keringatan. Pertama agak skeptis, ini kapan kalisnya, yah? Tapi lama-lama kok mulai menunjukkan perubahan. Horeee...sukses.... Lalu setelah didiemin biar mengembang, mulai dibentuk. Pas proses pengembangan kedua udah mulai senyum-senyum. Duh, senangnya. Tapiiiii..........ternyata adonan bulatannya agak nempel di loyang. Jadi pas mau digoreng, bentuknya kalo kata orang Jawa "pating kelitat-kelitut". Yah, yang penting rasa, hahaha. Terus terbirit-birit ke kantor (untung deket). Puas...anak2 doyan (tapi mereka memang pemakan segala, kok). Liat aja muka-mukanya, hahahaha...............


Note:
Thanks buat Dian yang udah repot-repot bawa kamera en Respati yang motretin, yah. Ayo tebak...mana yang kokinya????